[RESENSI BUKU] Resep Hidup Ala Chef Arnold
Identitas Buku
Judul Buku : Filosofi Endog – Resep Hidup ala Chef Arnold
Pengarang : Arnold Poernomo
Penerbit : PT Falcon Interactive
Tahun Terbit : April, 2021
ISBN : 978-602-6714-70-1
Filosofi endog merupakan buku perdana karya Arnold Poernomo. Buku ini bukan tentang resep makanan. Konten dalam buku ini adalah kumpulan tulisan Chef Arnold tentang hidup dan kerja keras dari sudut pandangnya dan perjuangan Chef Arnold dari sejak sebelum namanya sebesar sekarang.
Dalam buku ini ia memperlihatkan perbedaan dengan mudah mengenai karier di zaman dulu dan sekarang. Ia berkata bahwa segala sesuatu tidak ada yang instan seperti membuat mie instan. Alasannya, ada proses serta usaha yang harus dijalani untuk membuat matang dengan sempurna. Ia mengingatkan bahwa menikmati proses dan perjuangan itu sangatlah penting karena dengan begitu kita dapat menghargai suatu perjuangan.
Buku ini, bercerita perjuangan jatuh bangun dan sulitnya bisnis restoran saat itu. Pengalaman pertama kali bekerja sebagai kitchen hand menjadi titik awal ia masuk ke dunia food and beverage. Awalnya, ia hanya membersihkan dapur dan mencuci piring kotor. Ia juga belajar cara memotong, membuat kopi dan membuat saus.
Chef Arnold lahir pada tanggal 18 Agustus 1988 dan memiliki dua saudara kandung. Ia sekolah di Convenant Christian School Sydney tahun 2006 lalu. Titik terendah ia ialah membuat bisnis dari titik nol di Sidney. Menurut ia, membuat usaha di negara baru, tempat baru, lingkungan baru, semuanya baru merupakan suatu tantangan yang sulit dan butuh perjuangan. Usaha itu terus berjalan walaupun hanya mendapat pendapatan sebanyak 75 dolar. Setelah beberapa lama, pelangganpun tidak banyak yang berdatangan kemudian ia depresi karena harus memikirkan istri dan tabungan yang semakin tipis. Bahkan, setiap malam ia dilema antara ingin pulang ke Indonesia atau tidak pulang dengan bertahan dan berjuang di Sidney.
“Jadilah seperti Endog, bukan Kentang” merebus telur cangkangnya retak, tapi isinya tetap padat dan solid. Berbeda dengan kentang. Kulit kentang ketika direbus tetap utuh, tapi isinya tidak. Jadi lebih baik terlihat lemah tetapi di dalamnya keras dan teguh pada pendirian. Tidak mudah menyerah pada keadaan meskipun penuh tekanan. Situasi seperti itulah yang akan membuat lebih kuat.
Di dalam buku ini terdapat banyak motivasi yang dapat menyadarkan diri untuk terus berjuang dan berjalan dengan kehidupan yang sedang dijalani. Tidak hanya itu, buku ini juga memberikan pencerahan kepada pembaca untuk menghadapi kehidupan sehari-hari dalam usaha, karir bahkan rumah tangga. Bahasa yang digunakan ringan dan mudah dipahami oleh pembaca.
Mungkin karena buku ini ditujukan oleh kalangan remaja dan dewasa, ada beberapa kata atau kalimat yang sulit dipahami orang awam karena merupakan bahasa daerah seperti, alon-alon weton kelakon. Selain itu, ada beberapa kata yang tidak baku karena terpengaruh oleh bahasa daerah.
Komentar
Posting Komentar